Menyambung pipa ke kran tembok sering dianggap rumit, tetapi sebenarnya proses ini bisa dilakukan dengan mudah bila langkahnya dipahami. Oleh karena itu, penjelasan yang jelas sangat dibutuhkan agar pemasangan dapat dilakukan tanpa kebocoran. Selain itu, pemilihan jenis pipa dan kran yang tepat juga penting agar sambungan bertahan lama. Artikel ini akan membahas tips menyambung pipa ke kran dengan cara yang praktis dan mudah dipahami. Dengan begitu, proses pemasangan dapat dilakukan siapa saja meski tanpa pengalaman teknis.
Jenis Pipa dan Kran yang Umumnya Dipasang di Tembok

Pemahaman jenis pipa sangat penting, karena tiap material memiliki karakter berbeda. Selain itu, pemilihan pipa yang tepat akan menentukan kualitas sambungan. Umumnya, pipa PVC sering digunakan karena bahan ini ringan dan mudah dipotong. Kemudian, pipa PPR juga tersedia sebagai pilihan yang lebih kuat dan tahan tekanan. Material pipa logam pun kadang digunakan pada proyek besar agar aliran air lebih stabil.
Di sisi lain, jenis kran turut menentukan cara penyambungan. Misalnya, kran drat luar sering dipasang pada tembok karena pemasangannya cepat. Setelah itu, kran tembok berbahan kuningan juga umum digunakan karena material ini tahan korosi. Kran plastik tersedia pula sebagai alternatif murah untuk kebutuhan rumah sederhana. Dengan memahami perbedaan material ini, pemasangan dapat direncanakan dengan lebih baik.
Tips Menyambung Pipa ke Kran

Berikut cara menyambung pipa ke kran yang dapat anda aplikasi kan.
1. Bersihkan Bagian Sambungan
Membersihkan ujung pipa dan ulir kran penting agar sambungan tidak terganggu oleh debu atau kerak. Kotoran kecil dapat membuat celah yang menyebabkan rembesan air. Lap dengan kain bersih atau sikat kecil, lalu pastikan permukaan benar-benar kering sebelum pemasangan dilakukan.
2. Pasang Seal Tape dengan Benar
Seal tape berfungsi sebagai pengunci ulir agar sambungan rapat. Lilitkan searah putaran ulir, biasanya 8–12 putaran sudah cukup. Lilit yang terlalu sedikit membuat ulir longgar, sedangkan terlalu banyak dapat menyebabkan kran sulit dipasang. Pastikan lilitan rata dan tidak menggumpal.
3. Potong Pipa dengan Rapi
Potongan pipa yang miring dapat memengaruhi kekuatan sambungan. Gunakan pipe cutter atau gergaji kecil, lalu bersihkan sisa gerigi. Potongan yang lurus membuat permukaan fitting dan pipa menempel sempurna sehingga tekanan air dapat ditahan lebih baik.
4. Gunakan Lem Pipa Jika Memakai PVC
Untuk pipa PVC, lem khusus PVC wajib digunakan agar sambungan menyatu kuat. Oleskan lem secara merata pada bagian dalam sok dan ujung pipa. Jangan menunggu terlalu lama karena lem cepat mengering. Setelah dimasukkan, tahan beberapa detik sampai lem mengikat sempurna.
5. Kencangkan Kran Secara Bertahap
Saat memasang kran ke fitting, putar perlahan agar ulir tidak aus. Pengencangan bertahap juga membantu Anda merasakan apakah ulir masuk dengan benar atau justru meleset. Jika terasa seret tidak wajar, lepas dan ulangi agar ulir tidak rusak.
6. Gunakan Alat Welding untuk Pipa PPR
Jika menggunakan pipa PPR, sambungan perlu dipanaskan memakai mesin welding. Pemanasan membuat ujung pipa dan fitting meleleh sehingga menyatu dengan kuat ketika ditekan bersamaan. Ikuti waktu pemanasan sesuai ukuran pipa agar tidak terlalu lembek atau kurang panas.
7. Uji Kebocoran Setelah Pemasangan
Setelah semua terpasang, buka keran sedikit untuk memberi tekanan awal. Periksa permukaan sambungan dengan tangan untuk mendeteksi rembesan kecil. Bila aman, buka kran penuh beberapa menit. Jika muncul tetesan, ulangi penambahan seal tape atau kencangkan sambungan.


