Kenapa Air Berbau Saat Hujan – Saat musim hujan tiba, banyak rumah tangga mengeluhkan perubahan pada air yang mereka gunakan sehari-hari. Salah satu masalah paling umum adalah air yang tiba-tiba berbau tidak sedap.
Ketidak nyamanan dan kekhawatiran terhadap kandungan air yang mungkin sudah tercemar membuat banyak orang mulai bertanya-tanya: kenapa air bisa berbau saat hujan, dan bagaimana cara mengatasinya?
Dalam artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut. Yuk simak!
Alasan Kenapa Air Berbau Saat Hujan ?
Berikut ini adalah beberapa alasan atau penyebab kenapa air berbau saat hujan.
1. Masuknya Air Permukaan ke Dalam Sumur
Saat hujan deras, air permukaan seperti air selokan, got, dan genangan dapat meresap ke dalam sumur yang tidak dilengkapi pelindung atau tidak cukup dalam. Air ini membawa lumpur, dedaunan busuk, dan kotoran lainnya yang bisa mengubah bau dan warna air.
Biasanya air akan berbau tanah basah atau seperti sampah organik membusuk. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan pencemaran permanen pada sumber air.
2. Limbah Organik yang Terbawa ke Sistem PDAM
Meski air PDAM telah melalui proses penyaringan, volume air hujan yang tinggi kadang menyebabkan gangguan pada instalasi pengolahan. Lumpur, limbah pertanian, dan senyawa kimia dari tanah bisa terbawa ke dalam sistem dan mengubah bau air.
Efeknya terasa terutama pada rumah-rumah yang terletak di ujung saluran distribusi atau daerah padat penduduk.
3. Tandon atau Toren Air yang Kotor
Selama musim hujan, kelembapan tinggi dan suhu yang fluktuatif bisa memicu pertumbuhan lumut, bakteri, atau jamur di dalam toren air. Jika toren jarang dibersihkan, endapan lumpur atau mikroba yang berkembang dapat menyebabkan air berbau bahkan meskipun sumber airnya bersih.
4. Pipa Bocor atau Terkontaminasi
Pipa bawah tanah yang bocor sangat rentan kemasukan air kotor, terutama saat musim hujan. Air kotor dari tanah atau selokan bisa masuk melalui celah kecil dan bercampur dengan air bersih. Jika bau air berubah menjadi logam, amis, atau seperti bau got, ini bisa menjadi tanda kontaminasi serius pada jaringan pipa.
5. Gangguan dari Sistem Septik atau Saluran Limbah
Jika saluran pembuangan limbah (septic tank) terlalu dekat dengan sumur atau mengalami kerusakan saat hujan lebat, air limbah bisa menyusup ke dalam tanah dan mencemari sumur. Hal ini sangat berbahaya karena tidak hanya menyebabkan bau, tetapi juga risiko penyakit.
Jenis-Jenis Bau Air dan Artinya
Berikut ini beberapa jenis bau air dan artinya.
1. Bau Tanah atau Lembab
Menunjukkan keberadaan senyawa organik dari daun, lumpur, atau mikroorganisme. Umumnya berasal dari air hujan yang masuk ke sumber air tanah.
2. Bau Got atau Kotoran
Biasanya berasal dari kontaminasi air limbah rumah tangga atau septic tank yang bocor. Bau ini menjadi sinyal adanya pencemaran serius.
3. Bau Logam atau Besi
Tanda adanya unsur logam seperti besi atau mangan yang terlarut dalam air. Sering terjadi saat air tanah meluap dan membawa partikel logam dari dalam tanah.
4. Bau Belerang (telur busuk)
Menandakan keberadaan hidrogen sulfida, biasanya dihasilkan oleh bakteri anaerob. Umum terjadi pada sumur dalam yang kurang ventilasi dan terkena genangan air lama.
Solusi Praktis Mengatasi Air Berbau Saat Hujan
Solusi parktis yang bisa dilakukan untuk mengatasi air berbau saat hujan adalah sebagai berikut.
1. Bersihkan Toren Air Secara Berkala
Setidaknya setiap 3–6 bulan sekali, toren air harus dikuras dan dibersihkan. Gunakan sabun lembut, sikat panjang, dan bilas hingga bersih. Pastikan toren ditutup rapat agar tidak dimasuki air hujan, debu, atau serangga.
Tips tambahan: Pasang saringan atau filter pada saluran masuk toren untuk menyaring partikel kotor.
2. Gunakan Filter Air atau Penyaring
Filter air dapat menyaring partikel, logam berat, dan bau dari air hujan atau air tanah. Ada beberapa jenis filter yang bisa digunakan:
-
Filter karbon aktif: Efektif menyerap bau dan zat kimia.
-
Filter keramik: Menyaring partikel halus dan mikroorganisme.
-
Reverse osmosis (RO): Menyaring zat kimia, bakteri, dan logam berat secara menyeluruh.
Pilih filter sesuai kebutuhan dan budget rumah tangga. Jangan lupa untuk mengganti elemen filter secara berkala.
3. Tutup Sumur dan Lindungi dari Genangan
Sumur yang terbuka sangat rentan tercemar saat hujan. Pastikan sumur memiliki penutup yang kuat dan tidak memungkinkan air permukaan masuk ke dalamnya. Buat drainase mengelilingi sumur agar air hujan mengalir menjauh, bukan menggenang di sekitar.
Tambahan: Gunakan pelapis semen kedap air di dinding sumur sebagai perlindungan tambahan.
4. Periksa dan Perbaiki Pipa yang Bocor
Lakukan inspeksi pada saluran pipa, terutama yang tertanam di tanah. Jika terdeteksi kebocoran atau perubahan warna air saat hujan, segera panggil tukang ledeng profesional untuk mengecek dan mengganti bagian yang rusak. Pipa PVC atau HDPE yang berkualitas tinggi lebih tahan terhadap kebocoran dan korosi.
5. Sterilisasi Air dengan Bahan Alami
Untuk penggunaan darurat, air yang berbau ringan bisa disterilkan menggunakan bahan alami seperti:
-
Jeruk nipis atau lemon: Menetralkan bau tanah dan segar saat digunakan untuk mandi.
-
Arang aktif: Dapat menyerap bau jika dimasukkan ke dalam wadah air.
-
Cuka putih: Mampu menghilangkan bau meskipun tidak digunakan untuk air minum.
Catatan: Metode ini bersifat sementara dan tidak menggantikan proses penyaringan.
6. Konsultasi dengan PDAM atau Pemerintah Setempat
Jika air yang berbau berasal dari jaringan PDAM, sebaiknya segera laporkan ke kantor layanan pelanggan. Gangguan distribusi saat musim hujan bisa diatasi jika informasi disampaikan secepatnya. Biasanya PDAM akan melakukan flushing atau pengurasan saluran untuk membersihkan kontaminan.
Penutup
Air yang berbau saat hujan menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan solusi yang tepat, air bersih dan sehat bisa kembali digunakan.
Jangan menunggu hingga air benar-benar tak layak digunakan. Segera lakukan langkah pencegahan dan perawatan yang bijak.
Kami menyediakan jasa tukang ledeng profesional yang membantu segala permasalahn air kamu. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.