7 Langkah Mudah Cara Memasang Pipa Air

Tanpa disadari di bawah tanah, di dalam dinding, dan membentang di seluruh penjuru, tersembunyi jaringan yang saling terhubung dan menjadi penopang kehidupan modern yaitu, perpipaan air. Lebih dari sekedar saluran, pipa air adalah jantung infrakstuktur yang memungkinkan kita menikmati air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, sanitasi, industri, pertanian, hingga pemadam kebakaran. Keberadaannya yang krusial seringkali baru terasa dampaknya ketika terjadi gangguan atau kekurangan. Mungkin ada rasa ingin tahu seperti bagaimana cara memasang pipa air yang sesuai, karena pemasangan pipa air adalah langkah krusial dalam membangun atau merenovasi rumah, gedung, maupun infrastruktur lainnya. Sistem perpipaan yang terpasang dengan benar akan memastikan aliran air yang lancar, mencegah kebocoran yang merugikan, dan berkontribusi pada kenyamanan serta kesehatan penghuninya.

Kreteria Pemilihan Pipa Air

Kreteria Pemilihan Pipa Air

Ada yang perlu diperhatikan sebelum mengetahui bagaimana cara memasang pipa air, yaitu perlu memperhatikan kreteria dari pipa air. Agar bisa sesuai dengan kebetuhan dan fungsi, karena kriteria pemilihan pipa air melibatkan berbagai faktor penting untuk memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik, aman, dan tahan lama. Berikut adalah beberapa kriteria utama yang perlu dipertimbangkan :

1. Jenis Cairan yang Dialirkan

  • Air bersih → gunakan pipa yang aman untuk konsumsi (misalnya, PVC food grade, PEX, HDPE).

  • Air limbah → butuh pipa yang tahan korosi dan bahan kimia (misalnya, pipa PVC, pipa beton, atau pipa cast iron).

2. Tekanan Kerja

  • Pipa harus mampu menahan tekanan air yang bekerja di dalamnya.

  • Cek rating tekanan pipa (misalnya: PN10, PN16).

  • Semakin tinggi tekanan, semakin kuat material pipa yang dibutuhkan.

3. Ukuran dan Debit Aliran

  • Diameter pipa harus sesuai dengan debit air yang akan dialirkan.

  • Pemilihan diameter yang tepat mencegah kehilangan tekanan atau aliran tidak stabil.

4. Bahan Pipa

 

Bahan Pipa Kelebihan Kekurangan
PVC Ringan, tahan korosi, murah Tidak tahan suhu tinggi
HDPE Fleksibel, tahan bahan kimia Lebih mahal dari PVC
PEX Tahan tekanan & suhu Perlu fitting khusus
Galvanis Kuat, tahan tekanan Mudah berkarat
Besi/baja Tahan lama Berat, mahal, rentan korosi
Beton Tahan tekanan besar Berat, instalasi sulit

5. Lingkungan dan Lokasi Instalasi

  • Di bawah tanah → butuh pipa yang tahan beban tanah dan tekanan luar.

  • Terekspos cuaca → butuh pipa yang tahan UV dan perubahan suhu.

6. Biaya dan Ketersediaan

  • Pertimbangkan biaya awal (material & instalasi) dan biaya jangka panjang (perawatan & penggantian).

  • Gunakan material yang mudah ditemukan di lokasi proyek.

7. Standar & Regulasi

  • Pastikan pipa memenuhi standar nasional/internasional (SNI, ASTM, ISO).

  • Untuk proyek besar, ini bisa menjadi persyaratan wajib.

Standrat dan Ukuran Pipa Air

Standrat dan Ukuran Pipa Air

Yang perlu menjadi pertimbangan pemasangan pipa air selain sesuai degan kreteria, perlu juga memperhatikan standrat dan ukuran pipa air. Pada umumnya terdapat 3 standart ukuran pipa air sebagai berikut :

1. Ukuran Pipa PVC (umum untuk air bersih & limbah)

 

Ukuran (inch) Ukuran (mm) Keterangan
1/2″ 22 mm Umum untuk kran rumah
3/4″ 26 mm Sambungan antar kamar mandi
1″ 33 mm Jalur utama air rumah
1 1/4″ 42 mm Saluran kecil ke tangki
1 1/2″ 48 mm Pembuangan wastafel
2″ 60 mm Saluran vertikal utama
3″ 89 mm Limbah dari beberapa titik
4″ 114 mm Saluran utama pembuangan
6″ 165 mm Proyek besar/industri

2. Ukuran Pipa HDPE

HDPE biasanya dinyatakan dalam diameter luar (OD – Outer Diameter), dalam satuan mm:

 

Diameter Nominal (DN) OD (mm)
DN20 20
DN25 25
DN32 32
DN40 40
DN50 50
DN63 63
DN75 75
DN90 90
DN110 110
DN160 160
DN200+

Pipa HDPE juga punya rating tekanan: PN6.3, PN10, PN12.5, PN16, dst.

3. Ukuran Pipa Besi / Galvanis

 

Ukuran (inch) Diameter Dalam (mm) Diameter Luar (mm)
1/2″ ±15 mm ±21 mm
3/4″ ±20 mm ±26 mm
1″ ±25 mm ±33 mm
1 1/4″ ±32 mm ±42 mm
1 1/2″ ±40 mm ±48 mm
2″ ±50 mm ±60 mm

Penomoran Ukuran Pipa (SNI / ISO / ASTM)

  • DN (Diameter Nominal) → ukuran nominal, dalam mm

  • ID (Inside Diameter) dan OD (Outside Diameter) → lebih presisi, digunakan di teknikal drawing atau fitting

  • Schedule (SCH) → ketebalan dinding pipa, biasa di pipa besi (contoh: SCH 40, SCH 80)

7 Langkah Cara memasang Pipa Air

7 Langkah Cara memasang Pipa Air

Setelah kreteria dan standart ukuran pipa air, baru bisa mengetahu bagaimana cara memasang pipa air. Beberapa langkah mudah cara memasan pipa air bisa menjadi solusi.

1. Perencanaan dan Pengukuran

  • Tentukan jalur pipa, titik kran, shower, kloset, atau pompa.

  • Ukur panjang total pipa yang dibutuhkan.

  • Buat sketsa instalasi jika perlu.

  • Pastikan memperhatikan kemiringan pipa pembuangan agar air bisa mengalir lancar (sekitar 1–2%).

2. Pemotongan Pipa

  • Potong pipa sesuai ukuran dengan alat pemotong khusus (pipe cutter atau gergaji pipa).

  • Potong dengan sudut 90° agar sambungan rapat.

  • Haluskan ujung pipa setelah dipotong (gunakan amplas atau cutter) untuk mencegah kebocoran.

3. Pemasangan Fitting

  • Gunakan fitting (sambungan T, elbow, reducer, dll) untuk mengarahkan aliran sesuai jalur.

  • Cek kecocokan antara pipa dan fitting sebelum direkatkan.

  • Pastikan semua bagian dalam keadaan bersih dari debu atau minyak.

4. Perekat dan Penyambungan

  • Untuk pipa PVC:

    • Oleskan lem PVC (solvent cement) ke bagian dalam fitting dan luar pipa.

    • Sambungkan dengan cepat dan tahan beberapa detik agar lem merekat sempurna.

  • Untuk pipa HDPE atau PPR:

    • Gunakan alat penyambung khusus (seperti mesin las pipa / fusion machine).

  • Untuk pipa besi:

    • Gunakan ulir dan lakban pipa (seal tape) atau sambungan ulir besi.

5. Pemasangan ke Dinding/Lantai

  • Kencangkan pipa ke dinding/lantai menggunakan clamp atau bracket setiap 1–1.5 meter.

  • Hindari pipa terlalu tegang atau menggantung bebas.

  • Beri ruang pemuaian jika menggunakan pipa plastik (PVC, HDPE).

6. Uji Coba Aliran dan Cek Kebocoran

  • Nyalakan aliran air dan periksa semua sambungan.

  • Pastikan tidak ada tetesan air (kebocoran kecil pun harus diatasi).

  • Jika ada kebocoran, bongkar sambungan dan ulangi proses penyambungan.

7. Penutup dan Finishing

  • Setelah sistem diuji dan aman, tutup pipa yang ditanam atau dilapisi.

  • Tutup lubang dengan semen/plesteran jika pipa tertanam di dinding atau lantai.

  • Cat atau bungkus pipa yang terekspos agar terlindung dari sinar matahari/kerusaka

Apabila tertarik membutuhkan jasa pemasangan pipa air bisa hubungi no wa dibawah ini

https://api.whatsapp.com/send/?phone=6282218181581&text=Setelah%20Baca%20Web%20JasaTukang.co.id%20Saya%20tertarik%20boleh%20info%20lebih%20lanjut

Kesimpulan

Demikian isi ulasan diatas bisa menjadi solusi untuk pemilik rumah yang masih kebingungan, bagaimana cara memasang pipa air. Serta apa saja yang menjadi pertimbangan sebelum hendak memasang pipa air.

Scroll to Top